Memahami apa yang menjadikan sebuah negara ‘bahagia’ adalah pertanyaan yang kompleks. Tidak hanya penting bagi kesejahteraan individu dan komunitas, tetapi juga penting dalam merancang kebijakan yang meningkatkan kualitas hidup. Berdasarkan laporan The Wellbeing Research Centre at the University of Oxford tahun 2024, Finlandia kembali menempati peringkat sebagai negara paling bahagia di dunia, sebuah gelar yang telah dipertahankannya selama tujuh tahun berturut-turut. Hal ini tentunya menjadi menarik karena memberi kita kesempatan untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kebahagiaan suatu negara, termasuk Finlandia dan negara-negara Eropa lainnya seperti Denmark, Islandia, dan Swedia yang juga masuk dalam 10 besar. Adapun faktor-faktor yang menjadi penilaian terhadap angka kebahagiaan suatu negara adalah:
1. PDB per kapita
Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita adalah jumlah nilai tambah atas abarang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu. PDB per kapita sering digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran ekonomi suatu negara. Konsepnya mengasumsikan bahwa semakin tinggi nilai PDB per kapita, semakin tinggi pula kemampuan ekonomi warganya secara rata-rata, yang berpotensi meningkatkan akses mereka terhadap berbagai sumber daya dan layanan yang meningkatkan kualitas hidup.
2. Harapan Hidup Sehat
Semakin tinggi angka harapan hidup suatu negara menggambarkan semakin tinggi pula tingkat kebahagiaan suatu negara. Hal ini dikarenakan faktor pelayanan kesehatan, asupan nutrisi, gaya hidup, dan kondisi lingkungan dalam satu negara tersebut mendukung kesejahteraan fisik dan mental warganya sehingga setiap individu mampu untuk berkontribusi secara maksimal untuk negaranya
3. Dukungan Sosial
Keberadaaan jaringan sosial yang kuat, termasuk keluarga, teman, dan komunitas dapat memberikan individu perasaan dicintai, dihargai, dan diterima dalam suatu kelompok. Negara-negara yang tingkat kebahagiaannya tinggi memiliki tingkat dukungan sosial yang tinggi pula yang menekankan pada pentingnya kebijakan sosial yang mendukung pemeliharaan interaksi sosial seperti ruang publik untuk memaksimalkan interaksi sosial dan program komunitas yang memfasilitasi koneksi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan nasional.
4. Kebebasan
Ketika suatu negara secara massive mempromosikan dan melindungi kebebasan individu dalam memilih cara hidup dan membuat keputusan akan mendorong individu untuk lebih leluasa mengekspresikan diri, mengejar aspirasi pribadi, dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka secara langsung akan menjadi rantai utama untuk membentuk masyarakat yang bahagia. Oleh karena itu, negara dengan tingkat kebahagiaan yang tinggi akan memiliki kebijakan dan praktik yang mendukung kebebasan individu seperti melindungi HAM, mendorong partisipasi politik dan memastikan keadilan sosial berjalan dengan baik di negaranya.
5. Generosity
Negara-negara dengan tingkat kemurahan hati yang lebih tinggi, seperti yang diukur melalui tindakan seperti donasi amal dan sukarelawan, seringkali juga memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mempromosikan budaya kemurahan hati dan altruisme bukan hanya memperkuat bentuk sosial suatu masyarakat tetapi juga secara langsung berkontribusi terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan kolektifnya.
6. Kebebasan dari Korupsi
Korupsi seringkali mengakibatkan penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi dan dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi yang akan menurunkan efisiensi pelayanan publik dan menciptakan ketidakadilan sosial. Negara dengan tingkat kebahagiaan yang tinggi memiliki angka kebebasan dari korupsi yang tinggi pula yang diupayakan melalui penguatan hukum, peningkatan transparansi, dan memperkuat akuntabilitas institusional.
Saat mengevaluasi posisi Indonesia, yang berada di peringkat 80, menjadi jelas bahwa masih banyak yang harus dilakukan. Faktor-faktor seperti upah minimum yang relatif rendah dan kesenjangan gender yang signifikan menunjukkan area yang memerlukan perbaikan untuk meningkatkan kebahagiaan warga.
Untuk membuat Indonesia lebih kompetitif di ekonomi global dan secara signifikan meningkatkan daya saingnya, pemerintah dan seluruh anggota masyarakat harus bekerja sama untuk menerapkan reformasi yang komprehensif, mulai dari reformasi ekonomi hingga reformasi sosial. Memprioritaskan peningkatan upah minimum dan mengurangi ketidaksetaraan gender sejalan dengan promosi gaya hidup sehat, memperkuat ikatan sosial, dan melindungi kebebasan individu. Indonesia juga perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan untuk memerangi praktik korupsi bukan hanya tentang meningkatkan kepercayaan publik tetapi juga tentang menciptakan kondisi yang lebih kuat untuk layanan publik yang efektif dan efisien.
Dengan semangat bersama dan komitmen yang kuat untuk melakukan perbaikan ini, Indonesia dapat memulai proses menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan menunjukkan kepada dunia kemampuannya untuk meningkatkan standar hidup untuk semua pihak yang terkait. Upaya ini akan sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang kritis untuk perdamaian dan kemakmuran yang berkelanjutan di Indonesia.
Kontributor : Elvira Rahmaniar Rahmi
Editor : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.
Referensi:
Zulfikar, F. (2024, March 24). Daftar 10 Negara Paling Bahagia Terbaru 2024, Apakah Finlandia Nomor Satu?Detikedu. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7257856/daftar-10-negara-paling-bahagia-terbaru-2024-apakah-finlandia-nomor-satu
Wellbeing Research Centre. (n.d.). https://wellbeing.hmc.ox.ac.uk/
Indonesia Negara Paling Bahagia Ke-80. (2024, March 22). kompas.id. https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/03/22/indonesia-jadi-negara-paling-bahagia-ke-80
Farhan, A. (2016, August 5). Bagaimana Menjadi Negara yang Bahagia? detikTravel. https://travel.detik.com/international-destination/d-3269138/bagaimana-menjadi-negara-yang-bahagia
Khoirunnisa Hamidah, & Voutama, A. (2023, June 18). Analisis Faktor Tingkat Kebahagiaan Negara Menggunakan Data World Happiness Report dengan Metode Regresi Linier. Explore IT: Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi Teknik Informatika, 15(1), 1–7. https://doi.org/10.35891/explorit.v15i1.3874