Sadar atau tidak, saat ini dunia mengalami perputaran yang sangat cepat. Gejolak politik, kemajuan teknologi yang eksponensial, pandemi global, dan perubahan iklim yang tak terbantahkan, semuanya menghadirkan sebuah ketidakpastian dan tantangan yang belum pernah kita alami sebelumnya, semuanya terasa intens. Selamat datang di era TUNA, sebuah akronim dari Turbulensi, Ketidakpastian (Unpredictability), Kebaruan (Novelty), dan Ambiguitas (Ambiguity. Dalam era yang terus berubah ini, kemampuan beradaptasi bukan lagi sekadar pilihan,melainkan sebuah keharusan untuk bertahan dan berkembang. Dalam artikel ini, saya akan mengajak Anda untuk membahas lebih dalam karakteristik dari era ini serta memberikan panduan praktis bagaimana agar kita ataupun usaha yang sedang kita lakukan saat ini sesuai dengan tantangan zaman saat ini.
Sebelum era TUNA saat ini terjadi, beberapa tahun lalu kita diperkenalkan dengan era VUCA atau Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity. Dalam era VUCA, kita atau organisasi dihadapkan pada tantangan yang berbeda dari sebelumnya yang mungkin masih dinilai simple dimana jika ada masalah A bisa dipastikan jalan keluarnya adalah B dan kita masih bisa berpegang pada “cara cepat” atau “cara jitu” dalam menghadapi suatu masalah. Di era VUCA kita perlu menjadi lebih adaptif, responsif, dan inovatif untuk menghadapi perubahan yang cepat dan tidak terduga. Pemimpin dan manajer harus dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang inklusif, berpikir strategis, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kompleks.
Di Era TUNA banyak industri panik, yang sebelumnya “lurus” berubah jadi “bengkok”, hal ini memaksa kita untuk merespon segala perubahan tidak hanya berdasarkan analisis empiris namun juga dengan memprediksi masa depan, memperkuat sinyal awareness terhadap kesempatan dan mengidentifikasi tren baik pasar maupun teknologi. Adapun penjelasan karakteristik TUNA:
1. Turbulensi
Hal ini mengacu pada keadaan perubahan dan gangguan yang konstan, di mana berbagai faktor dan kekuatan berperan secara bersamaan. Ini menyiratkan lingkungan yang dinamis dan tidak dapat diprediksi dimana kita ataupun organisasi harus melewati berbagai tantangan dan kompleksitas.
2. Uncertainty (Ketidakpastian)
Hal ini menyoroti ketidaksanggupan prediktabilitas atau proyeksi yang akurat. Hal ini menunjukkan bahwa kita atau organisasi menghadapi berbagai hal yang tidak diketahui dan harus beradaptasi dengan keadaan atau perkembangan yang tidak terduga.
3. Novelty (Keterbaruan)
Hal ini menandakan adanya situasi atau masalah baru dan asing. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi menghadapi tantangan unik dan belum pernah terjadi sebelumnya yang memerlukan pemikiran dan pendekatan inovatif.
4. Ambiguity (Kebingungan)
Hal ini mengacu pada situasi yang tidak jelas, dengan berbagai kemungkinan interpretasi atau makna. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi seringkali menghadapi informasi yang tidak lengkap atau bertentangan, sehingga sulit untuk mengambil keputusan atau penilaian yang pasti.
Dengan karakteristik era TUNA yang sudah pasti tidak dapat terhindarkan, maka ada beberapa hal ataupun kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu ataupun organisasi, yaitu:
1. Inovasi berkelanjutan
Dalam menghadapi era TUNA, kita harus mampu memiliki kemampuan untuk berinovasi secara simultan atau terus menerus, dengan perubahan tren pasar dan teknologi yang sangat cepat, kita dituntut untuk mampu beradaptasi dan melakukan perbaruanyang seiring atau bahkan melampaui apa yang diekspektasikan oleh pasar. Contoh saja seperti Tesla yang selalu meluncurkan produk-produk terbarukan bahkan mendisrupsi pasar.
2. Pengelolaan interkoneksi Multi-Gen
Banyak dari kita yang masih mengkerdilkan dahsyatnya sosialisasi antar generasi, saat kita melakukan sesuatu tentunya kita tidak lepas dari kebutuhan bersosialisasi antar generasi. Setiap kelompok generasi memiliki karakter dan sisi positif masing-masing yang dapat membantu kta mewujudkan apa yang menjadi goal kita atau organisasi, maka perlu difahami bahwa kemampuan untuk mengelola intrapersonal dan sosialisasi pada kelompok orang yang lebih luas adalah kunci bagaimana kita bisa bertahan di era TUNA ini.
3. Agresif dan Ekstrim
Dalam menghadapi era TUNA yang penuh dengan ketidakpastian dan kebingungan, kita harus bersifat agresif dan ekstrim untuk melampaui perubahan, jika kita hanya menunggu perubahan dan seringkali terlambat dalam merespon perubahan, sering kali kita melewatkan banyak kesempatan yang seharusnya bisa kita olah. Maka kemampuan untuk menguatkan intuisi terhadap masa depan tidak hanya bergantung pada pengalaman masa lalu sangat penting untuk dikembangkan.
Dengan memahami karakteristik era TUNA dan membekali diri dengan keterampilan yang tepat, kita dapat berselancar di atas gelombang perubahan,bahkan menjadikannya sebagai pendorong pertumbuhan. Ingatlah, di tengah turbulensi, ketidakpastian, kebaruan, dan ambiguitas, selalu ada ruang untuk inovasi, adaptasi, dan kesuksesan. Kuncinya adalah kemauan untuk belajar, berubah,dan terus bergerak maju. Era TUNA adalah era bagi mereka yang berani, yang tidak takut untuk menantang status quo,dan yang siap menghadapi masa depan dengan optimisme dan semangat pantang menyerah.
Referensi:
Huynh, J. (2023, December 26). From VUCA to TUNA – Opportunities for Leaders and Businesses?https://www.linkedin.com/pulse/from-vuca-tuna-opportunities-leaders-businesses-thoai-yen-huynh-kcaxc
Gordon, A. V. (2018, January 19). You Say VUCA, I Say TUNA: How Oxford Helps Leaders Face The Complex And Uncertain Future. Forbes. https://www.forbes.com/sites/adamgordon/2016/04/06/oxford/
Hadras, M. (2023, August 1). Mengubah Strategi: Mengikuti Pola Era Tuna Setelah Era Vuca. https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/1345-mengubah-strategi-mengikuti-pola-era-tuna-setelah-era-vuca
Kontributor : Elvira Rahmaniar Rahmi
Editor : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.
