Indonesia nggak cuma kaya akan budaya dan tradisi, tapi juga urusan kuliner. Salah satu yang paling populer adalah sambal! Buat pencinta pedas, sambal tuh nggak pernah absen dari meja makan. Setiap daerah di Indonesia punya sambal khas yang unik, dan semuanya bikin lidah ketagihan. Yuk, kita lihat 10 sambal Nusantara yang punya cita rasa pedas nan menggoda!
- Sambal Terasi (Jawa)
Sambal yang satu ini sih klasik banget. Sambal terasi berasal dari Jawa dan terbuat dari campuran cabai, terasi, tomat, dan sedikit gula. Terasinya bikin sambal ini punya rasa gurih yang khas dan aroma kuat. Cocok banget buat temen makan ayam goreng, ikan bakar, atau lalapan. Satu sendok sambal terasi, dijamin bikin kamu nambah nasi terus!
- Sambal Matah (Bali)
Sambal matah dari Bali ini beda banget dari sambal lainnya. Sambal ini nggak diulek, tapi diiris tipis-tipis! Bahan utamanya adalah cabai rawit, bawang merah, daun jeruk, sereh, dan perasan jeruk limau. Rasanya pedas, segar, dan sedikit asam. Sambal ini paling mantap kalau disantap bareng ayam betutu atau ikan bakar.
- Sambal Dabu-Dabu (Manado)
Sambal segar lainnya datang dari Manado, Sulawesi Utara. Sambal dabu-dabu terdiri dari irisan cabai, tomat, bawang merah, dan perasan jeruk nipis. Rasa pedasnya bercampur dengan asam yang segar, bikin sambal ini cocok banget jadi pelengkap ikan bakar. Apalagi kalau dimakan siang-siang, pedesnya mantul!
- Sambal Andaliman (Batak)
Kalau lagi di Sumatra Utara, jangan lupa cobain sambal andaliman! Sambal ini terbuat dari cabai rawit dan andaliman, rempah khas Batak yang ngasih sensasi kesemutan di lidah. Rasanya pedas dan sedikit getir, tapi bikin nagih. Sambal andaliman biasanya jadi teman setia buat makanan khas Batak, kayak arsik atau daging panggang.
- Sambal Roa (Manado)
Masih dari Manado, ada sambal roa yang nggak kalah hits. Sambal ini terbuat dari ikan roa yang sudah diasap, terus dicampur sama cabai, bawang merah, dan bawang putih. Ikan roa yang diasap ngasih rasa smokey yang unik, cocok banget dimakan bareng bubur Manado atau nasi hangat. Pedas dan gurihnya susah dilawan!
- Sambal Tempoyak (Sumatra)
Pernah dengar sambal tempoyak? Sambal ini berasal dari Palembang dan Jambi, terbuat dari fermentasi durian! Yup, durian yang difermentasi ini dicampur dengan cabai, menghasilkan sambal yang pedas dan asam. Biasanya disajikan dengan ikan patin atau ikan goreng, rasanya unik banget buat yang berani coba.
- Sambal Bajak (Jawa Tengah)
Sambal bajak adalah versi lebih manis dan gurih dari sambal terasi. Sambal ini populer di Jawa Tengah dan terbuat dari cabai yang ditumis dengan bawang merah, bawang putih, terasi, dan gula merah. Teksturnya agak kasar dan rasanya sedikit manis, bikin sambal ini pas banget buat temen nasi goreng atau ayam bakar.
- Sambal Ijo (Padang)
Kalau makan di rumah makan Padang, pasti nggak asing sama sambal ijo. Sesuai namanya, sambal ini terbuat dari cabai hijau yang dihaluskan. Rasanya nggak sepedas sambal merah, tapi punya aroma yang khas dan bikin makan jadi lebih nendang. Paling pas disantap bareng rendang, ayam pop, atau dendeng.
- Sambal Tuktuk (Batak)
Dari Sumatra Utara lagi, ada sambal tuktuk yang terbuat dari andaliman dan ikan teri yang sudah disangrai. Sambal ini punya rasa pedas yang menggigit, plus ada tambahan tekstur renyah dari ikan teri. Biasanya, sambal tuktuk disajikan dengan hidangan khas Batak, kayak ikan mas arsik atau daging panggang.
- Sambal Rias (Tapanuli)
Sambal rias juga berasal dari daerah Tapanuli, Sumatra Utara. Sambal ini terbuat dari cabai dan rias (bumbu khas Batak yang mirip kecombrang). Rasa sambal rias cenderung pedas, segar, dan sedikit asam. Sambal ini biasanya disajikan bareng ikan bakar atau makanan laut, dan bikin rasanya makin segar.
Referensi : https://www.kompas.com/food/read/2020/11/18/113833575/20-sambal-khas-indonesia-sambal-terasi-sampai-embe
Kontributor : Efthariena
Editor : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.