Universitas Siber Asia

“Roti Buaya dan Burung Hong: Simbol Pernikahan Betawi yang Memikat Hati”

“Ada pelangi di bola matamu,” nyanyian pria yang merayu wanita, dan si wanita menjawab dengan tegas, “Buaya Lo!” Selama ini, pelangi sering diidentikkan dengan keindahan, sementara buaya dengan ketidaksetiaan. Namun, tahukah kamu bahwa ada suku yang menjadikan pelangi dan buaya sebagai simbol dalam pernikahan? Untuk anak muda, penting untuk mengenal Budaya Betawi, di mana pernikahan tidak hanya seru tetapi juga memiliki simbolisme filosofis yang dalam. Salah satu ikonnya adalah roti buaya dan burung hong, yang masing-masing menjadi simbol kesetiaan dan keberwarnaan hidup dalam pernikahan, menggambarkan gerbang baru kehidupan.

Roti buaya, sebagai seserahan, tidak hanya sebuah formalitas semata. Roti buaya mengandung pesan kuat tentang menjaga kesetiaan, suatu kontras dengan stereotip menggunakan frasa “dasar buaya!” untuk mengkritik pria yang dianggap playboy. Ironisnya, buaya sebenarnya adalah binatang yang sangat setia, dan roti buaya menjadi simbol untuk mengingatkan pentingnya kesetiaan dalam hubungan.

Di sisi lain, burung hong yang berbulu warna-warni seperti pelangi diambil dari budaya Tiongkok dan dikenal dengan Phoenix. Dalam pernikahan Betawi, burung hong menjadi tusuk konde atau aksesoris rambut pengantin wanita. Hal ini mencerminkan pengaruh budaya Timur Tengah dan Tionghoa yang menyatu dalam pakaian adat pengantin Betawi, dengan burung hong digunakan pada pengantin wanita dan sorban pada pengantin pria.

Roti buaya dan burung hong, meskipun memiliki makna yang berbeda, bersatu dalam pernikahan Betawi. Roti buaya mengajarkan tentang kesetiaan, sementara burung hong menjadi simbol bahwa kehidupan setelah pernikahan akan berwarna seperti burung hong. Pasangan yang akan menikah dapat mengambil inspirasi dari sini, menciptakan pernikahan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga sarat dengan makna dan gaya.

Jadi, begitulah cerita pernikahan Betawi, sebuah gaya hidup yang unik dan penuh warna. Roti buaya dan burung hong bukan hanya tentang adat, tetapi juga pembangunan cinta yang kuat dan indah.

Kontributor : Efthariena

Editor  : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.

Referensi : https://www.beritasatu.com/nusantara/1049281/sejarah-roti-buaya-makanan-khas-betawi-yang-jadi-lambang-kesetiaan

“Roti Buaya dan Burung Hong: Simbol Pernikahan Betawi yang Memikat Hati”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *