Tiktok Shop vs Pedagang Tanah Abang

Menanggapi tuntutan pedagang pasar Tanah Abang yang meminta Tiktok Shop ditutup lantaran kondisi pasar Tanah Abang yang sepi pembeli, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pun mengumumkan telah menutup Tiktok Shop pada 3 Oktober 2023. Lalu bagaimana dengan kondisi pasar Tanah Abang setelah kebijakan ini diberlakukan?

Dilansir dari Detik Finance, keadaan pasar Tanah Abang kini mulai menggeliat, beberapa pedagang merasakan kenaikan omzet dan melaporkan beberapa pembeli dari daerah pun kembali terlihat. Disisi lain, sebagian pedagang mengeluhkan belum merasakan efek dari ditutupnya fitur Tiktok Shop ini, mereka menyebutkan salah satu alasannya adalah daya beli yang menurun, “Sebetulnya (kondisi pasar) masih sama aja. Nggak terlalu signifikan, soalnya menurut saya sih daya beli yang turun. Sebab bukan di sini aja, saya lihat di daerah juga sama (masih sepi pembeli),” kata Hermawan pada wawancara yang dilakukan dengan tim Detik Finance. Namun, beberapa pedagang Tanah Abang meminta untuk menutup e-commerce yang lain seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia lantaran pasar Tanah Abang yang tidak kunjung ramai.

Saat ini, pemerintah melalui Mendag mengatur pemisahan e-commerce dan social commerce. Dijelaskan dalam website Kementerian Perdagangan, media sosial yang menyediakan fitur e-commerce dilarang, sedangkan e-commerce sendiri telah mengantongi izin usaha. Jadi, media sosial hanya boleh melakukan promosi dan iklan. Selain itu, perkembangan zaman juga tidak terelakkan. Artinya, kemajuan teknologi tidak bisa dihindari. Mendag sendiri mengatakan “Digitalisasi Itu keniscayaan, lama-lama harus ke digital. Makanya harus diatur yang belum ngerti, belajar, kita ajarin jadi selain disini bisa jualan online,” kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/10/23) di ITC Cempaka Mas. Sehingga permintaan para pedagang untuk menutup e-commerce pun sepertinya tidak dikabulkan mengingat izin usaha telah teregulasi.

Baru-baru ini beredar kabar yang menghebohkan bahwa Tiktok akan kembali buka pada tanggal 10 November 2023 yang disambut baik oleh pelaku usaha yang menggunakan Tiktok Shop sebagai media berjualan, namun kabar ini tidak dibenarkan oleh kemendag maupun konfirmasi dari pihak Tiktok. Dilansir dari Bisnis.com, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menjelaskan bahwa jika Tiktok Shop dibuka kembali maka mereka harus mengantongi izin usaha sebagai e-commerce.

Dalam era digital yang serba canggih ini, pertanyaan besar yang muncul adalah: Bagaimana pedagang tradisional seperti di Pasar Tanah Abang bisa beradaptasi dan tetap eksis? Dampak jangka panjang dari kebijakan ini tentunya tidak hanya dirasakan oleh pedagang, tetapi juga oleh konsumen yang kini semakin beralih ke belanja online. Salah satu solusi yang mungkin adalah dengan memadukan konsep offline dan online (omnichannel). Pedagang di Pasar Tanah Abang bisa mulai membangun kehadiran online mereka melalui platform e-commerce yang sudah ada atau bahkan melalui media sosial. Dengan begitu, mereka tidak hanya tergantung pada pembeli yang datang langsung ke pasar, tetapi juga bisa menjangkau konsumen yang lebih luas dari seluruh Indonesia.

Selain itu, pelatihan digital bagi pedagang tradisional sangat penting. Pemerintah dan asosiasi pedagang bisa berkolaborasi untuk menyediakan kelas atau workshop mengenai cara berjualan online, pengelolaan logistik, hingga digital marketing. Dengan bekal pengetahuan ini, pedagang bisa lebih siap menghadapi persaingan di era digital. Tidak bisa dipungkiri, adaptasi ini memerlukan waktu dan investasi. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan dukungan dari pemerintah serta komunitas, pedagang tradisional bisa tetap berdaya saing dan tidak kalah dengan pelaku usaha digital.

Referensi: