Kehadiran teknologi telah membawa perubahan besar dalam cara kita bekerja. Saat ini, dunia kerja terasa semakin terhubung, yang di mana kita bisa terhubung dengan rekan kerja dan menyelesaikan tugas dari mana saja dan kapan saja. Namun, dibalik kenyamanan tersebut, tentunya terdapat beban kerja yang terus-menerus ada dan bahkan semakin meningkat, yang berdampak pada kita yang sulit untuk benar-benar melepaskan diri dari kehidupan kerja sehari-hari.
Anda pasti merasakan sulitnya menemukan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan. Liburan yang seharusnya menjadi waktu bersantai seringkali terganggu oleh pesan email atau panggilan telepon dari rekan kerja. Bahkan ketika Anda mencoba menyegarkan pikiran dengan menjelajahi media sosial, scrolling YouTube atau Instagram, pasti sering kali malah teringat tugas-tugas yang tertunda. Relate banget gak sih?
Semakin canggih teknologi, kita malah semakin sulit pula membedakan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Permintaan tambahan dari manajer dan rekan kerja sering kali sulit ditolak, karena teknologi membuat akses mereka lebih mudah dan cepat. Dampaknya, kita merasa selalu terhubung dengan dunia kerja, bahkan saat kita seharusnya sedang istirahat.
Tantangan-tantangan ini nyata, namun langkah-langkah dapat diambil untuk mengatasi beban kerja digital ini. Pertama, mungkin ini sering didengar, yaitu belajar mengatakan “tidak” pada tugas yang tidak mendesak atau bukan tanggung jawab Anda, terutama saat waktu istirahat atau off-work. Hal ini memungkinkan Anda memprioritaskan waktu luang sehingga Anda dapat benar-benar bersantai dan menikmati waktu bersama keluarga dan teman.
Selain itu, sangat penting untuk menambahkan variasi pada cara Anda menyegarkan pikiran atau refreshing. Daripada healing dengan nonton YouTube atau scrolling Instagram, jadinya terus-menerus terhubung dengan teknologi, cobalah mencari aktivitas lain yang memberikan kesenangan dan relaksasi. Misalnya, Anda dapat membaca buku, berjalan-jalan di alam terbuka atau taman dekat rumah, atau melakukan hobi yang sudah lama ditinggalkan. Mencoba resep kue baru, melukis, atau sekedar bermain board-games bersama keluarga, adalah kegiatan yang menyenangkan lho!
Waktu bebas teknologi sangat penting untuk memutuskan hubungan sepenuhnya dari dunia digital. Anda bisa menjadwalkan waktu off-technology satu kali dalam satu bulan atau dua minggu sekali selama minimal 1-2 jam. Mari luangkan waktu untuk bebas gadget dan habiskan waktu kita untuk memikirkan dan melakukan hal-hal yang membuat kita bahagia tanpa tergantung pada teknologi.
Bagi teman-teman yang mempunyai anggaran lebih, berinvestasilah pada peralatan khusus kerja tambahan untuk memisahkan waktu kerja dan waktu senggang. Sehingga, ada perangkat khusus kerja dan perangkat pribadi yang penggunaannya bisa dipisahkan sesuai kebutuhan. Jika tidak memungkinkan, setidaknya Anda bisa membuat ruang kerja yang terpisah dari tempat istirahat pribadi Anda.
Dengan memperkuat batasan-batasan ini dan mengambil langkah untuk sepenuhnya memutuskan hubungan dari dunia digital dari waktu ke waktu, kita pasti dapat menemukan keseimbangan yang lebih baik dalam hidup kita. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kebahagian secara keseluruhan. Semangat semuanyaa!!
Referensi:
[1] Muggah, R., Rohozinski, R., & Goldin, I. (2020, September 23). The dark side of the digital revolution – and how to fix it. World Economic Forum. https://www.weforum.org/agenda/2020/09/dark-side-digitalization/
[2] Unit Kajian Psikologi Universitas Gadjah Mada. (n.d.). Work-life balance: Apa itu dan bagaimana dampaknya?. kanal.psikologi.ugm.ac.id. https://kanal.psikologi.ugm.ac.id/work-life-balance-apa-itu-dan-bagaimana-dampaknya/
Kontributor : Joanne Landy Tantreece
Editor : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.