Universitas Siber Asia

Indonesia Juara Scrolling Medsos

“Indonesians Lead the World in Their Commitment to a Mobile Lifestyle” adalah salah satu highlight yang ada di artikel State of Mobil 2023 yang dirilis oleh data.ai, artikel ini menyebutkan bahwa Indonesia Indonesia menempati posisi teratas dalam durasi penggunaan ponsel, mencapai 5,7 jam sehari dalam penggunaan aplikasi di handphone mereka. Jika dibandingkan pada saat lockdown ternyata ada peningkatan dalam  jumlah jam sebelum masa lockdown (2019), yang hanya 3,9 jam. Hal ini dijabarkan lebih lanjut bahwa rata-rata warga Indonesia menghabiskan waktu kurang lebih 7 jam dan 42 menit setiap hari untuk berselancar di internet dan menghabiskan waktu sekitar 3 jam dan 18 menit setiap hari untuk menggunakan media sosial (statista.co).

Jika melihat fenomena ini, mungkin saja berkaitan dengan tren dimana saat ini banyak orang beralih menggunakan sosial media dalam melakukan pencarian terhadap informasi, yang dulunya menggunakan search engine ataupun media berita digital. Di tahun 2023, dominasi media sosial mengalami peningkatan dengan tercapainya persentase penonton sebesar 30 persen, sedangkan jumlah responden yang menggunakan saluran berita digital menurun hingga 22 persen(kompas.com). Saat ini pun banyak yang menjadikan influencer sebagai salah satu pekerjaan tetap dengan pemasukan yang fantastis. Sebut saja, Arif Muhammad, salah satu influencer terkenal di Indonesia yang menggunakan platform Youtube, Instagram, X dan sebagainya sebagai media bekerja, dilaporkan mampu meraup minimal Rp 10 juta per bulannya.

Di sisi lain, dengan lamanya waktu scrolling sosial media ini membawa efek-efek negatif yang tak terhindarkan. Misalkan saja konten-konten hoax yang sering kali langsung dipercaya dan disebarkan tanpa melakukan cross check terlebih dahulu, atau konten-konten negatif yang seharusnya tidak dilihat dapat memicu kejahatan yang bisa saja dilakukan di dunia maya seperti memberikan komentar jahat ataupun ter-influence melakukan tindak kejahatan di kehidupan nyata. Dan yang lebih penting, menghabiskan 3 jam lebih di media sosial tentunya adalah kegiatan yang tidak produktif, kita bisa melakukan banyak hal seperti membaca buku, berolahraga, menyelesaikan deadline yang ada atau bersosialisasi dengan kerabat atau teman-teman di sekitar kita.

Mengakhiri tulisan ini, terlihat jelas bahwa tren penggunaan media sosial di Indonesia menunjukkan dampak yang signifikan baik secara positif maupun negatif. Meskipun media sosial memberikan peluang besar bagi para influencer untuk berkembang dan mendapatkan pendapatan, serta memudahkan akses informasi, tetapi juga membawa tantangan tersendiri, seperti penyebaran informasi hoax dan konten negatif. Penting bagi kita untuk memiliki kesadaran digital yang lebih tinggi, memilah informasi yang diterima, dan menggunakan media sosial secara lebih bijak dan bertanggung jawab. Selain itu, penting juga untuk menyeimbangkan waktu online dan offline, agar dapat memanfaatkan waktu secara produktif untuk aktivitas yang memperkaya kehidupan pribadi dan sosia. Dengan demikian, kita dapat memanfaatkan teknologi secara sehat dan mengoptimalkan potensinya untuk kebaikan, bukan sebaliknya.

 

Kontributor : Elvira Rahmaniar Rahmi

Editor  : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.

 

Referensi:

State of Mobile 2023: Southeast Asia (SEA), 16 March 2023, https://www.data.ai/en/insights/market-data/state-of-mobile-2023-focus-on-sea/.

“Influencer dengan Penghasilan Tertinggi di Indonesia.” Digination.ID, 10 July 2023, https://www.digination.id/read/019243/influencer-dengan-penghasilan-tertinggi-di-indonesia.

Nurhayati-Wolff, Hanadian. “Indonesia: daily time spent on media by activity 2022.” Statista, 13 December 2023, https://www.statista.com/statistics/803524/daily-time-spent-using-online-media-by-activity-indonesia/.

 

Indonesia Juara Scrolling Medsos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *