Universitas Siber Asia

Makna Ibadah Haji dan Idul Adha

Ibadah haji dan Idul Adha adalah dua momen suci yang saling terkait dalam Islam, mencerminkan nilai pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah. Setiap tahun, jutaan umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Tanah Suci untuk menunaikan haji, sementara umat lain merayakan Idul Adha dengan berkurban. Pada tahun 2025, puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, akan berlangsung pada 5 Juni, diikuti oleh Idul Adha pada 6 Juni. Artikel ini menjelaskan makna ibadah haji, hubungannya dengan Idul Adha, serta dampak spiritual dan sosialnya bagi umat Islam, dengan gaya yang mengalir dan mudah dipahami.

Haji adalah rukun Islam kelima, wajib bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Ibadah ini bukan sekadar perjalanan fisik ke Mekkah, tetapi juga perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah. Puncak haji adalah wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah, di mana jemaah berdiri di Padang Arafah, berdoa, dan memohon ampunan. Wukuf dianggap inti haji, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Haji itu adalah Arafah.” Setelah wukuf, jemaah melanjutkan rangkaian ibadah seperti mabit di Muzdalifah, melempar jumrah di Mina, dan tawaf di Ka’bah. Haji mengajarkan kesabaran, kesetaraan, dan pengorbanan, karena semua jemaah, tanpa memandang status sosial, mengenakan pakaian ihram yang sederhana dan menghadapi tantangan yang sama.

Idul Adha, yang jatuh pada 10 Dzulhijjah, bertepatan dengan selesainya sebagian besar rangkaian haji. Hari ini memperingati kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, atas perintah Allah, sebelum akhirnya digantikan dengan seekor domba. Kisah ini menjadi dasar ibadah kurban, yang dilakukan baik oleh jemaah haji di Tanah Suci maupun umat Muslim di seluruh dunia. Bagi jemaah haji, kurban merupakan bagian dari prosesi haji, sementara bagi umat lain, kurban adalah wujud ketaatan dan kepedulian sosial. Daging kurban dibagikan kepada yang membutuhkan, memperkuat solidaritas dan mengingatkan umat akan pentingnya berbagi. Di Indonesia, Idul Adha 2025 akan dirayakan pada 6 Juni, selaras dengan penetapan di Arab Saudi, mencerminkan kesatuan umat Islam global.

Pada 2025, jemaah haji Indonesia dijadwalkan bergerak serentak ke Arafah pada 4 Juni untuk mempersiapkan wukuf pada 5 Juni. Namun, tantangan cuaca ekstrem, dengan suhu diperkirakan mencapai 50 derajat Celsius, menjadi perhatian utama. Pemerintah Indonesia, melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), telah mengimbau jemaah, terutama lansia, untuk menjaga kesehatan dan tidak keluar tenda selama wukuf. Selain itu, isu seperti keterlambatan visa haji furoda menunjukkan perlunya penataan sistem yang lebih baik. Meski menghadapi tantangan, haji tetap menjadi pengalaman transformasi spiritual, di mana jemaah belajar untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.

Haji dan Idul Adha memiliki dampak mendalam bagi individu dan masyarakat. Secara spiritual, haji membersihkan jiwa dari dosa dan memperkuat hubungan dengan Allah, sementara kurban mengajarkan keikhlasan dan pengorbanan. Secara sosial, ibadah ini memupuk solidaritas. Di Indonesia, kurban menjadi momen untuk membantu masyarakat kurang mampu, dengan daging kurban didistribusikan ke pelosok desa. Selain itu, haji menginspirasi jemaah untuk kembali dengan semangat baru, membawa nilai-nilai kesabaran dan kebersamaan ke komunitas mereka. Tradisi seperti puasa Arafah pada 5 Juni, yang dianjurkan bagi mereka yang tidak berhaji, juga memperkuat ikatan spiritual umat secara global.
Ibadah haji dan Idul Adha adalah cerminan pengorbanan dan keikhlasan yang mengikat umat Islam di seluruh dunia. Pada 2025, dengan wukuf di Arafah pada 5 Juni dan Idul Adha pada 6 Juni, umat Muslim akan kembali merenungkan kisah Nabi Ibrahim dan mengamalkan nilai-nilai ketaatan. Meski dihadapkan pada tantangan seperti cuaca ekstrem, makna haji tetap abadi: sebuah perjalanan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mempererat tali persaudaraan. Mari sambut Idul Adha dengan semangat berbagi dan haji dengan doa untuk kemabruran, semoga setiap langkah di Tanah Suci menjadi jalan menuju rahmat Ilahi.

Sumber:
Detik. (2025, May 31). Idul Adha 2025 Indonesia 6 Juni, Kapan Wukuf Arafah di Saudi?
https://www.detik.com/hikmah/haji-dan-umrah/d-7936539/idul-adha-2025-indonesia-6-juni-kapan-wukuf-arafah-di-saudi
Jurnal Soreang. (2025, May 29). Pemerintah Tetapkan Lebaran Idul Adha 2025 Jatuh pada 6 Juni: Simak Tanggal Puasa Arafah dan Tarwiyah Juga! https://soreang.pikiran-rakyat.com/daerah/pr-3939371557/pemerintah-tetapkan-lebaran-idul-adha-2025-jatuh-pada-6-juni-simak-tanggal-puasa-arafah-dan-tarwiyah-juga?page=all
Kompas.com. (2025, May 29). Wukuf di Arafah berlangsung 5 Juni 2025 di tengah cuaca ekstrem. https://nasional.kompas.com/read/2025/05/29/16422231/wukuf-di-arafah-berlangsung-5-juni-2025-di-tengah-cuaca-ekstrem
Liputan6.com. (2025, May 30). Jemaah haji Indonesia bergerak serentak ke Arafah pada 4 Juni 2025, dibagi 3 termin. https://www.liputan6.com/news/read/6038287/jemaah-haji-indonesia-bergerak-serentak-ke-arafah-pada-4-juni-2025-dibagi-3-termin

Kontributor : Elvira Rahmaniar Rahmi
Editor : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.

#kuliahonline
#kampusonline
#kuliahfullonline
#kampussiber
#kampusdigital
#unsia
#UNSIA
#UNSIANews

 

Makna Ibadah Haji dan Idul Adha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *