Universitas Siber Asia

Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Tugas Kuliah yang Menumpuk

Masa kuliah sering kali dianggap sebagai salah satu fase yang paling menantang dalam hidup. Mahasiswa harus berhadapan dengan berbagai tugas yang menumpuk, jadwal kuliah yang padat, dan ekspektasi tinggi dari dosen maupun orang tua. Kondisi ini, jika tidak diimbangi dengan manajemen stres yang baik, dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Kompas menunjukkan bahwa sekitar 37% mahasiswa melaporkan mengalami tekanan mental, baik dalam bentuk kecemasan, stres, maupun burnout.

Salah satu masalah utama yang dihadapi mahasiswa adalah sulitnya menyeimbangkan antara akademik, kehidupan sosial, dan kebutuhan pribadi. Tuntutan untuk mengerjakan tugas kuliah dengan baik, ditambah tekanan sosial untuk tetap terlibat dalam organisasi kampus, dapat membuat waktu terasa sangat sempit. Akibatnya, banyak mahasiswa yang terpaksa melakukan multitasking, yang justru sering kali menurunkan produktivitas dan meningkatkan tingkat stres.

Menjaga kesehatan mental menjadi krusial karena hal ini berpengaruh langsung terhadap motivasi belajar, kemampuan berpikir jernih, serta hubungan dengan orang-orang di sekitar. Memperhatikan kesehatan mental bukan hanya tentang menghindari stres, tetapi juga bagaimana kita dapat mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik. Jika dibiarkan, masalah kesehatan mental dapat berdampak jangka panjang, seperti penurunan kinerja akademik hingga gangguan emosional yang lebih serius.

Berikut beberapa tips praktis untuk menjaga kesehatan mental di tengah kesibukan kuliah:

  1. Mengatur Waktu dengan Baik  

Mulailah dengan membuat jadwal harian yang realistis. Pisahkan waktu khusus untuk belajar, bersosialisasi, dan beristirahat. Prioritaskan tugas-tugas yang memiliki deadline lebih ketat dan jangan menunda-nunda pekerjaan. Dengan manajemen waktu yang baik, tekanan untuk menyelesaikan semuanya sekaligus dapat berkurang.

  1. Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Meskipun kesibukan akademik sangat menyita waktu, pastikan untuk menyisihkan sedikit waktu untuk diri sendiri. Gunakan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca buku, menonton film, atau sekadar berjalan-jalan di taman. Waktu istirahat yang berkualitas dapat mengembalikan energi dan semangat.

  1. Berkomunikasi dengan Orang Lain

Jangan memendam masalah sendiri. Berbicaralah dengan teman, keluarga, atau konselor kampus jika merasa kewalahan. Dukungan dari orang lain sering kali membantu kita melihat situasi dari perspektif yang berbeda, sekaligus memberikan rasa tenang.

  1. Menerapkan Teknik Relaksasi

Latihlah diri untuk menggunakan teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu menenangkan pikiran yang kacau dan meredakan stres. Cobalah luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk bermeditasi sebagai bentuk latihan mindfulness.

  1. Menghindari Kebiasaan yang Merusak

Hindari kebiasaan buruk seperti begadang tanpa alasan, mengkonsumsi kafein berlebihan, atau mengabaikan waktu makan. Kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi fisik yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mental.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan mahasiswa bisa menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan kesehatan mentalnya. Ingatlah bahwa kesehatan mental adalah fondasi penting untuk mencapai kesuksesan yang sesungguhnya. Jangan biarkan tekanan tugas menghilangkan kebahagiaan di masa kuliah yang seharusnya penuh dengan pengalaman berharga.

Referensi :

Setyorini, I. (2019, July 2). Survei: Tugas Kuliah Jadi Sumber Utama Stres di Kalangan Mahasiswa. kompas.id. https://www.kompas.id/baca/muda/2019/07/03/survei-tugas-kuliah-jadi-sumber-utama-stres-di-kalangan-mahasiswa

Kontributor : Elvira Rahmaniar Rahmi

Editor  : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.

 

Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Tugas Kuliah yang Menumpuk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *