Di zaman sekarang, kita hidup di tengah dunia yang serba cepat. Bangun tidur langsung buka media sosial, takut ketinggalan berita, tren, atau story teman-teman. Lama-lama, kita jadi capek sendiri dan merasa tidak pernah cukup, bener kan ?. Nah, guys inilah yang disebut FOMO (Fear of Missing Out) yaitu perasaan takut ketinggalan hal-hal seru yang dilakukan orang lain.
Tapi sekarang, banyak Gen Z yang mulai berbalik arah loh. Alih-alih ikut terus-terusan dalam arus yang cepat, mereka memilih menjalani hidup dengan cara yang lebih pelan tapi penuh makna. Konsep ini disebut slow living.
Slow Living itu apa sih ? oke, jadi secara sederhana, slow living adalah gaya hidup yang ngajak kita buat lebih pelan, lebih sadar, dan lebih menikmati hidup. Bukan berarti jadi malas atau tidak produktif ya, tapi lebih ke memilih untuk melakukan hal-hal yang benar-benar penting dan bikin hati tenang.
Slow living ini cocok loh buat gen z karena sebagai generasi yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi dan sosial media, kita jadi terbiasa dengan ritme yang cepat. Tapi di balik itu, banyak juga yang ngerasa overwhelmed, cemas, bahkan burnout. Nah, slow living bisa jadi salah satu cara buat nenangin diri dan nemuin kebahagiaan dari hal-hal kecil, contoh nya :
- Kita jadi lebih sadar sama diri sendiri, bukan cuma ikut-ikutan tren.
- Bisa ngurangin stres karena tidak harus terus online dan update.
- Hubungan sama orang-orang terdekat bisa jadi lebih tulus dan berkualitas.
- Punya waktu buat diri sendiri tanpa merasa bersalah.
Mulai tertarik ? nah bagaimana sih cara kita mulai Slow Living, tenang saja guys, kalian tidak harus pindah ke desa atau tinggal di pegunungan buat mulai slow living. Hal-hal kecil di keseharian juga bisa jadi langkah awal, contohnya :
- Pagi tanpa scroll medsos, kalian bisa ganti dengan stretching ringan, journaling, atau sekadar duduk sambil minum air putih.
- Ambil waktu buat diri sendiri, ingat ya guys me time itu penting. Nonton film sendirian, baca buku, atau jalan sore bisa banget jadi self-care.
- Pilih kegiatan yang bikin hati tenang, tidak harus banyak, yang penting bermakna.
Di tengah dunia yang terus bergerak cepat, slow living ngajarin kita buat melambat dan benar-benar hadir dalam hidup. Tidak perlu ikut semua tren atau update 24 jam. Kadang, kebahagiaan justru datang saat kita berani bilang, “cukup,” dan memilih hidup sesuai ritme kita sendiri.
Jadi, yuk mulai hidup lebih pelan. Biar tidak cuma sekadar hidup, tapi juga benar-benar menikmati hidup.
Sumber :
https://www.rri.co.id/lain-lain/1196704/slow-living-apakah-gaya-hidup-lambat-cocok-untuk-gen-z
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/05/21/tren-hidup-slow-living-ala-gen-z-apakah-hidup-sesantai-itu
Kontributor : Fransiska
Editor : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD
#kuliahonline
#kampusonline
#kuliahfullonline
#kampussiber
#kampusdigital
#unsia
#UNSIA
#UNSIANews