Dalam rentang 40.550 km Cincin Api Pasifik atau Pacific Ring of Fire, Indonesia adalah rumah bagi 127 gunung berapi aktif serta berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur menjadikan Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia. Walaupun demikian, banyak sisi positif yang kita rasakan berkat kondisi geografis ini.
“Ring of Fire” merujuk pada daerah yang memiliki sekitar 850 hingga 1000 gunung berapi, membentang sepanjang kurang lebih 40.550 kilometer di sepanjang tepi Samudra Pasifik. Walaupun namanya menyiratkan bentuk cincin, sebenarnya susunan gunung berapi ini lebih menyerupai bentuk tapal kuda. Terbentuk akibat dari dinamika lempeng tektonik, kegiatan ini melibatkan tabrakan dan penekanan lempeng litosfer di bawah dan di sekitar Samudra Pasifik, menyebabkan pembentukan berkelanjutan dari zona subduksi yang menjadi sumber utama gunung berapi dan gempa bumi. Proses subduksi ini menyebabkan pelelehan lempeng yang menghasilkan magma. Magma ini kemudian naik ke atas melalui lempeng di atasnya dan meletus membentuk gunung berapi. Selain Indonesia, beberapa negara yang dilalui oleh Cincin Api Pasifik adalah Selandia Baru, Amerika Tengah, Jepang, dan Filipina.
90% dari total gempa bumi di seluruh dunia terjadi di area Ring of Fire. Lebih lanjut, 80% dari gempa bumi terkuat di dunia tercatat terjadi di sepanjang zona Pacific Ring of Fire. Di Indonesia sendiri, terjadi peristiwa vulkanik besar yang tercatat sejarah seperti letusan gunung Tambora pada tahun 1815 yang merupakan letusan gunung berapi terkuat dalam sejarah modern, akibat ledakan ini dikenal sebagai tahun tanpa musim panas karena pendinginan global dan gagalnya seluruh panen di dunia. Pada tahun 2010 letusan gunung Merapi menewaskan 350 orang lebih, dan tahun 2014 letusan Gunung Kelud yang menyebarkan abu sampai ke Jawa Tengah. Badan Informasi Geospasial melaporkan adanya 144 erupsi gunung berapi dalam kurun waktu 8 tahun terakhir. Pada tahun 2022, tercatat 17 kejadian gempa bumi di Indonesia, di antaranya termasuk gempa yang terjadi di Cianjur.
Meskipun kondisi geografis Indonesia membuat negara ini rentan terhadap bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Namun, kondisi yang sama juga memberikan keuntungan, menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang subur dan memiliki kekayaan biologis yang beragam. Abu vulkanik dari letusan gunung berapi membuat tanah subur sehingga masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi dapat bercocok tanam dengan baik. Gunung berapi dapat memicu hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi saat udara naik dan terkondensasi di pegunungan, sehingga daerah sekitar gunung berapi sering mengalami curah hujan yang tinggi. Gunung berapi juga berkontribusi dalam produksi mineral untuk keperluan industri dan bahan bangunan. Selama erupsi, gunung berapi melepaskan pasir, kerikil, dan batu-batu besar.
Sejauh ini, masih belum ada metode ilmiah yang bisa memperkirakan kapan terjadinya gempa Bumi. Maka yang diperlukan adalah langkah antisipasi dari pemerintah, lembaga penanggulangan bencana dan masyarakat. Pendekatan sistematis dalam manajemen bencana sangat penting untuk memastikan efektivitas mitigasi pasca-bencana. Salah satu solusinya adalah embangun rumah yang tahan terhadap gempa seperti yang dilakukan di Jepan, namun penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui komunikasi kebencanaan, mengingat Indonesia berada di zona Ring of Fire.
Kontributor : Elvira Rahmaniar Rahmi
Editor : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.
Referensi:
Banks, William V., et al. Wikipedia, the free encyclopedia, https://www.liputan6.com/hot/read/5144922/ring-of-fire-adalah-cincin-api-pasifik-penyebab-indonesia-sering-gempa?page=3
“Cincin Api Pasifik.” Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Cincin_Api_Pasifik
“Fakta Ring of Fire, Dalang Dari Bencana Yang Terjadi Di Indonesia Dan Dunia.” BINUS UNIVERSITY, 12 December 2022, https://binus.ac.id/malang/communication/2022/12/12/fakta-ring-of-fire-dalang-dari-bencana-yang-terjadi-di-indonesia-dan-dunia/.
“Letusan Tambora 1815.” Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_Tambora_1815.
“Mengenal Letak Geografis Indonesia yang Berada di Ring of Fire!” Orami, 5 December 2022, https://www.orami.co.id/magazine/ring-of-fire.
Zahra, Shaza. “Letusan Gunung Paling Dahsyat di Indonesia yang Tercatat oleh Sejarah.”Gramedia,https://www.gramedia.com/best-seller/letusan-gunung-paling-dahsyat-di-indonesia-yang-tercatat-oleh-sejarah/#4_Gunung_Krakatau.
