Universitas Siber Asia

Tawuran: Sisi Gelap Kekerasan Anak Muda

Tawuran atau bentrokan antar kelompok terutama di kalangan pelajar masih marak terjadi di Indonesia, bahkan banyak yang menjadi agenda perkelahian turun temurun antar sekolah yang terkenal dengan rivalitas yang tinggi, status sosial yang disandang oleh para siswa seringkali membuat beberapa siswa yang sebenarnya tidak ingin terlibat dalam tawuran mendapatkan tekanan dari teman-temannya untuk ikut. Kekerasan anak muda ini tentunya akan membawa pengaruh sosial yang buruk terhadap setiap individu yang terlibat, lalu bagaimana cara menanggulanginya?

Pada 29 Januari lalu, terjadi tawuran dengan senjata tajam di flyover Pasar Rebo yang melibatkan remaja SMA, salah satu remaja mengalami putus tangan dan dilarikan ke RS Polri Bhayangkara Soekamto. 4 orang telah diamankan oleh polisi dan masih ada 1 orang yang berstatus DPO(detik.com). Luka adalah dampak minimal yang bisa terjadi selama tawuran, namun sepertinya efek ini tidak memberikan efek jera pada remaja, selama bulan Juli 2023, terjadi kenaikan kasus tawuran di Jakarta Pusat menjadi belasan kasus dan membuat kepolisian berjaga selama 24 jam di titik-titik rawan sepanjang bulan dijabarkan oleh Kombes Pol Komarudin, Kapolres Metro Jakarta Pusat(rri.co.id).

Selain luka fisik, tawuran pun berdampak pada psikologis remaja karena tawuran melibatkan kekerasan baik secara fisik maupun verbal seperti kata-kata kasar dan ancaman yang berpotensi membuat remaja mengalami PTSD (post trauma stress disorder), kecemasan karena kurangnya rasa aman, sampai depresi. Faktor psikologis ini berpengaruh pada kemampuan para pelajar dalam menyelesaikan pembelajaran dengan baik, nilai menurun dan berpotensi tidak lulus dalam uji akademik. Mengingat dampak signifikan tawuran terhadap kesehatan psikologis remaja, yang tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan mental mereka tetapi juga berdampak pada kemajuan akademik, menjadi sangat penting bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menanggulangi fenomena ini.

Penanggulangan tawuran sendiri harus bersifat inklusif, edukasi dan pengawasan harus secara paralel dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan, dan aparat keamanan. Para remaja harus diberikan pengertian bahwa banyak cara positif dalam pembuktian jati diri seperti mengikuti turnamen olahraga, kesenian ataupun bidang akademik lainnya, sekolah sebaiknya secara intensif untuk berkoordinasi dengan orang tua untuk menemukan bakat dan minat yang sesuai bagi setiap siswa dan menyediakan wadah untuk mereka mengekspresikan diri dengan positif, kegiatan konseling untuk menanggulangi konflik pribadi dalam atau luar sekolah sebaiknya dilakukan untuk meregulasi emosi secara efektif. Aparat keamanan pun bisa bekerjasama dengan lingkungan sekitar dengan memberikan penyuluhan keamanan serta menginisiasi perkumpulan organisasi remaja yang bermanfaat bagi warga sekitar agar para remaja memahami bahwa anak muda bisa dan mampu berkontribusi secara positif untuk lingkungan.

Tawuran remaja adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi holistik dan kolaboratif. Penting bagi semua pihak yang terkait, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, dan aparat keamanan untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan positif remaja. Dengan membangun mekanisme pendukung yang kuat, kita dapat membantu remaja menavigasi masa transisi ini dengan cara yang sehat dan produktif untuk membentuk generasi muda yang lebih tangguh dan bertanggung jawab, siap untuk menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi secara positif terhadap masyarakat.

Kontributor : Elvira Rahmaniar Rahmi

Editor  : Joko Suhariyanto, S.E.,M.M., CPOD.

Referensi:

“id – Juli 2023, Belasan Tawuran Terjadi di Jakarta Pusat.” RRI, 3 August 2023, https://www.rri.co.id/daerah/307341/juli-2023-belasan-tawuran-terjadi-di-jakarta-pusat.

“Mengapa Tawuran Antarpelajar Masih Marak Terjadi?” NU Online, 14 August 2023, https://nu.or.id/nasional/mengapa-tawuran-antarpelajar-masih-marak-terjadi-7ZEGG.

“Polisi Tangkap 4 Pelaku Tawuran di Jaktim yang Bikin Tangan Pelajar Putus.” detikNews, 29 January 2024, https://news.detik.com/berita/d-7165712/polisi-tangkap-4-pelaku-tawuran-di-jaktim-yang-bikin-tangan-pelajar-putus.

“Tawuran dan Kesehatan Mental, Bagaimana Perkelahian Mempengaruhi Kesejahteraan Emosional.” Kompasiana.com, 30 August 2023, https://www.kompasiana.com/zakiah21/64ee95b818333e661c1a8962/tawuran-dan-kesehatan-mental-bagaimana-perkelahian-mempengaruhi-kesejahteraan-emosional.

 

Tawuran: Sisi Gelap Kekerasan Anak Muda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *